![]() |
Islamic Caliphate |
Yang kita maksudkan dengan Firman Tuhan yang berpusat pada diri-Nya sendiri, ciptaan-Nya, hubungan antara mereka, dan cara penyelamatan yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul pilihan-Nya, tidak dengan suara ataupun surat, namun dibawa oleh Nabi kepada umat manusia dalam bentuk linguistic baru tapi juga dapat dipahami, tanpa kebingungan dan campuran dari dari subjektivitas dan pemikiran imajinasi sang Nabi sendiri. Wahyu ini bersifat final dan tidak hanya membenarkan kebenaran dari wahyu-wahyu sebelumnya dalam bentuk aslinya, tapi juga mencakup substansi nya, dan memisahkan kebenaran dari ciptaan budaya dan penemuan etnis.
Karena kita mengakui al-Quran sebagai firman Tuhan yang diwahyukan dalam bentuk baru dalam bahasa Arab, pemaparan tentang sifat-sifatNya didalamnya kemudian menjadi pemaparan tentang diriNya sendiri oleh dirinya sendiri dalam bentuk kata-kataNya berdasarkan pada bentuk bahasa tertentu. Hal tersebut mengikuti dari hal ini bahwa bahasa arab Al-quran, penafsirannya dalam tradisi, keasliannya dan penggunaan kewenangannya sepanjang masa membangun validitas dari bahasa menuju derajat pentingnya dalam memenuhi kenyataan dan kebenaran. Dalam penginderaan ini dan tidak seperti situasi yang mendahului pemikiran para modernis dan post modernis, kita memelihara bahwa hal ini bukan merupakan perhatian dari islam untuk semata-mata melibatkan makna dari bahasa secara umum bahwa para filsuf bahasa menemukan permasalahan ketika kemampuan mereka untuk memperkirakan atau menghadapi kenyataan yang sebenarnya. Konsepsi dari sifat-sifat Tuhan yang diturunkan dari wahyu juga membangun dasar dari pengambilan alasan dan intuisi, dan dalam beberapa kasus pada intuisi empiris, sebagai hasil dari pengalamanNya dan kesadaranNya dan ciptaanNya.
No comments:
Post a Comment